By : Sri Wiyanti
Proses melahirkan adalah suatu proses alamiah bagi setiap perempuan, namun tidak semua perempuan dapat merasakan nikmatnya melahirkan dengan cara normal seperti tidak adanya jahitan pasca persalinan, tanpa induksi dan tanpa Caesar ( yang dimaksud tentunya untuk kasus-kasus Caesar tanpa kendala medis seperti letak bayi sunsang, bentuk panggul yang sempit ataupun kendala medis lainnya).
Untuk dapat melahirkan dengan cara normal seorang ibu perlu mempersiapkan bekal ilmu yang cukup, kesiapan fisik dan mental spiritual.
Tips di bawah ini adalah murni pengalaman pribadi sebagai ibu dari enam orang anak, yang telah Allah karuniakan kemudahan dalam setiap proses melahirkan, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi calon ibu dan ibu hamil yang sedang menanti kehadiran sang buah hati. Sepuluh tips tersebut adalah :
1. Jagalah hak-hak Allah, niscaya Allah akan memudahkan segala urusan. Keyakinan yang kokoh lagi kuat akan menjadi sumber kekuatan utama selama menjalani masa kehamilan hingga melahirkan.
Selama proses kehamilan biasanya banyak praktek-praktek yang dilarang oleh Allah namun seringkali dilakukan oleh para ibu hamil, misalnya memasang benda-benda tertentu sebagai gelang, meletakkan pisau dibawah bantal yang dianggap dapat menjaga ibu hamil dan janin.
Atau adanya anggapan bahwa sering mengenakan jilbab dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan terlilit ari-ari. Berusaha menghindari semaksimal mungkin dari hal-hal tersebut niscaya dapat menjadi sebab datangnya pertolongan Allah yang bermuara pada proses melahirkan normal, karena proses kehamilan dan melahirkan adalah bagian dari skenario Allah dalam episode kehidupan seorang hamba yang bernama ibu.
2. Perbanyaklah membaca buku seputar masalah kehamilan hingga proses melahirkan. Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang diberikan oleh bidan/nakes hendaknya dibaca dan dipahami baik-baik karena banyak ilmu yang sangat bermanfaat, dari masalah perubahan fisik selama kehamilan, mengenali kelainan pada saat kehamilan dan persalinan, panduan gizi ibu hamil dan lain-lain ,dengan bekal ilmu yang cukup menjadikan kita lebih siap dan percaya diri selama menjalani kehamilan hingga proses melahirkan.
3. Persiapkan fisik yang sehat dengan hanya mengkonsumsi makanan halal lagi baik. Meskipun ujian ngidam yang tidak mengenakkan selama masa awal kehamilan, yang harus diingat oleh seorang ibu hamil adalah bahwa kita tidak saja sedang berjuang untuk diri pribadi tapi juga sedang berjuang untuk menghadirkan generasi penerus kita yang berkualitas.
Mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan selama kehamilan, mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, konsumsi buah kurma sangat bermanfaat dari awal persalinan hingga proses melahirkan karena dapat membantu proses kontraksi.
4. Berteman dengan orang yang senantiasa memotivasi. Masa-masa kehamilan adalah masa- masa penuh warna, perasaan senang, bahagia, sedih, takut dan cemas menjadi bagian tak terpisahkan dari seorang ibu hamil. Sering mendengar cerita dari teman, kenalan atau orang dekat yang sifatnya menguatkan akan sangat bermanfaat bagi kematangan psikis selama masa kehamilan dan menanti proses melahirkan.
Tentang hal ini saya punya satu cerita yang sangat inspiratif bagi pribadi saya. Ketika hamil pertama, saya memiliki seorang teman sekaligus tetangga yang sudah beberapa kali melahirkan. Ketika saya tanya tentang gimana sakitnya ketika melahirkan, dengan tenangnya dijawab bahwa "sakit itu begitu nikmat". Dari situlah saya berpikir agar bagaimana mampu merasakan sakit itu sebagai suatu kenikmatan. Jika ada ibu melahirkan sampai mengatakan sakitnya nikmat tentunya satu hal yang luar biasa menurut saya.
5. Kurangi bergaul dengan orang yang melemahkan semangat. Sering mendengar cerita yang tidak mengenakkan tentang proses melahirkan akan mempengaruhi psikologi ibu hamil, menimbulkan rasa takut yang berlebihan. Menghindarinya menjadi sebuah langkah bijak.
6. Bersabar dengan rasa sakit. Rasa sakit akibat kontraksi menjelang melahirkan adalah satu hal yang luar biasa, karena itu seorang ibu hamil hendaknya bersabar dengan sakit itu, berharaplah bahwa dengan rasa sakit itu Allah akan menggugurkan dosa-dosa dan akan menggantikan dengan pahala. Ketidaksabaran kita dalam menahan rasa sakit dapat menjadi alasan untuk kita meminta proses Caesar atau minimal di induksi.
7. Memilih tempat pelayanan yang nyaman. Tempat pelayanan dan tenaga kesehatan atau bidan yang melayani proses persalinan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan perasaan dan kemantapan hati ketika proses bersalin. Bertemu bidan yang ramah, tempat yang nyaman akan menghadirkan semangat saat proses persalinan.
Bersama bidan yang tenang kita akan merasakan ketenangan pula. Pemilihan tempat pelayanan harus dilakukan sejak awal kehamilan agar dapat berkonsultasi dengan nyaman. Pengalaman persalinan pertama, ketuban sudah pecah melebihi duabelas jam dari waktu persalinan, tapi karena bidan yang menangani terlihat tenang, sayapun ikut tenang, bahkan lima kali proses persalinan saya hanya ditemani bidan tanpa suami.
8. Senantiasa berdo'a. Jika persiapan ilmu, fisik dan psikis telah dilakukan maksimal maka langkah yang sangat penting adalah senantiasa berdzikir dan berdo'a karena berdo'a adalah senjata ampuh bagi seorang mukmin. Bertambahnya usia kehamilan biasanya akan dibarengi juga dengan meningkatnya rasa cemas dan takut menunggu proses persalinan. Pikiran buruk akan mendera ibu hamil, karenanya seberapa besar rasa cemas dan takut yang muncul, sebesar itu pula rasa harap dan penyerahan diri pada Allah dalam do'a-do'a kita.
9. Tidak mengangkat bokong. Mengangkat bokong atau pantat dapat menyebabkan terjadinya robekan yang meluas di jalan lahir. Robekan yang meluas inilah yang memerlukan jahitan pasca persalinan karenanya menghindari mengangkat bokong akan membantu menghindari adanya jahitan.
10. Di zaman serba canggih sering kali saya mendengar kisah-kisah tentang ibu muda yang kondisi kehamilan sudah cukup umur namun ketika terjadi proses melahirkan, bukaan jalan lahir tidak sempurna meskipun secara teoritis bukaan jalan lahir akan mengalami kemajuan setiap dua jam.
Bahkan beberapa kejadian sudah bukaan sembilan tapi tidak ada kemajuan hingga bukaan lengkap sampai pada waktu yang cukup lama sehingga perlu dilakukan penanganan medis yang tepat seperti penggunaan vakum, untuk kondisi seperti ini kita sebagai ibu hamil bisa mengikhtiarkan untuk tetap melayani kebutuhan seksual suami/tetap melakukan jima', terutama disaat-saat menjelang melahirkan, tentu dengan tetap memperhatikan posisi yang aman bagi ibu hamil.
Kondisi kehamilan yang semakin berat, psikologis yang juga semakin kompleks menjadi penyebab sikap malas atau enggannya seorang istri melayani kebutuhan jima' bagi suami pada saat-saat akhir menjelang persalinan. Niatkan dengannya kita menjaga suami dari hal-hal yang tidak Allah ridho, karena setelah melahirkan suami harus berpuasa lebih lama hingga masa nifas berakhir. Keridhoan suami bisa menjadi pembuka kemudahan bagi istri dalam proses melahirkan normal.
Yuuuuuk calon ibu dan bu-ibu Sholihah
Selamat mempraktekkan semoga bermanfaat ya 💪💪💪
Talabiu Bima, 2 Juni 2020
( Tulisan lama, dengan sedikit perubahan. Sabtu, 28 Oktober 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar