@Sri Wiyanti, S.Pd
Definisi Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah upaya menyesuaikan proses pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap individu peserta didik dengan berdasar pada serangkaian keputusan yang masuk akal.
Pembelajaran Berdiferensiasi juga dapat didefinisikan sebagai proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan , apa yang disukai dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dari merasa gagal dalam pengalaman belajarnya (Breaux dan Magee, 2010; Fox dan Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017).
Ciri-ciri Pembelajaran Berdiferensiasi
1. Berorientasi pada kebutuhan belajar murid
2. Berdasarkan pada keputusan yang masuk akal
3. Pembelajaran siswa aktif
4. Terdapat penilaian berkelanjutan
5. Manajemen kelas efektif
6. Evaluasi kesiapan diakomodir dalam kurikulum
Cara Menerapkan di Kelas
1. Menetapkan tujuan pembelajaran
2. Memetakan kebutuhan belajar murid
3. Menentukan.strategi pembelajaran
4. Menentukan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang akan dijalankan.
Cara memenuhi kebutuhan murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan 3 strategi, yaitu :
1. Diferensiasi konten
2. Diferensiasi proses
3. Diferensiasi produk
Kaitan Modul 2.1 Dengan Modul Lainnya
Inti pemahaman pada pembelajaran Modul 1.1 Tentang Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional-Ki Hajar Dewantara adalah memaksimalkan segala potensi dan kodrat pada anak agar mereka dapat mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. Sedang pada Modul 1.2 adalah fokus pada Nilai dan Peran Guru Penggerak. Guru penggerak memiliki nilai Kemandirian, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif serta keberpihakan yang tinggi pada anak. Selain itu guru juga memainkan perannya secara optimal dalam mewujudkan kepemimpinan murid.
Lanjut pada Modul 1.3 diajak mengenali Visi dan Peran Guru Penggerak. Dengan rancangan visi tersebut kita memiliki acuan langkah mencapai tujuan pendidikan yang sudah dirancang. Dan pada Modul 1.4 fokus pada menumbuhkan Budaya Positif.
Mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif merupakan sesuatu yang istimewa bagi saya. Pada modul ini saya mempelajari tentang disiplin pisitif dan nilai-nilai kebajikan universal. Teori motivasi, hukuman, penghargaan dan restitusi. Keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas, lima posisi kontrol serta Segitiga Restitusi.
Nilai-nilai kebajikan universal ini adalah nilai-nilai kebajikan yang disepakati bersama, tanpa membedakan ras, suku, bangsa, agama, bahasa maupun latar belakang sosialnya. Nilai-nilai ini menaungi kita dalam sikap dan perilaku, dalam arti menjadi landasan berpijak ketika kita memilih berperilaku tertentu. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu.
Nilai-nilai kebajikan itu sebagaimana yang kita kenal termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila, yakni Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, Bergotong royong, dan Kreatif. Diharapkan nilai-nilai kebajikan inilah yang akan menjadi nilai-nilai karakter yang ingin kita munculkan dalam lingkungan belajar di sekolah.
Serangkaian materi pada modul sebelumnya merupakan rangkaian proses atau tahapan yang perlu dipahami dan dimiliki oleh seorang guru untuk kemudian pengejawantahannya dapat kita lihat pada praktik nyata di kelas dalam wujud pembelajaran berdiferensiasi. Berbekal teori- teori pada modul sebelumnya diharapkan kelas benar-benar dapat menjadi tempat yang nyaman dan membahagiakan bagi siswa sehingga penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini dapat terlaksana dengan maksimal dan tujuan pendidikan tercapai.
Guru SMPN 1 MONTA
CGP ANGKATAN 9 KAB. BIMA
Salam guru penggerak :
Tergerak
Bergerak
Menggerakkan
Menarik untuk di terapkan...
BalasHapusSemangat, semoga jadi inspirasi bagi guru-guru lainnya🙏